Sabtu, 13 Juni 2009

Satu Hari Dalam Hidup Seorang SDM

Tulisan ini berbagi untuk rekan-rekan yang berkecimpung di dunia SDM.

Tutuplah mata dan dengarkan kata hati mengenai keseharian kita di dunia SDM. Kadang kita melakukan yang terbaik, kadang kita selip, jatuh dan membuat kesalahan. Kita sadar niat kita, walau kita juga sadar bahwa perilaku kita tidak semua orang bisa menerima.

Di saat banyak praktisi di bidang lain masuk dalam daftar kompetisi popularitas, kita sepertinya cuma bisa tersenyum dan berkata dalam hati bahwa kita bermain di liga yang berbeda.

Di saat banyak manusia di organisasi yang mencibir, memaki, dan mengeluh dalam ketidakpuasan, kadang kita menangis dalam hati, kadang kita menyendiri dalam kekalutan,dan yang terbaik kita cuma bisa tersenyum dan mengatakan kepada diri bahwa inilah satu hari lagi dalam hidup seorang praktisi SDM.

Bill Cosby pernah berkata bahwa kegagalan dimulai saat kita coba untuk menyenangkan semua orang. Mungkin itu salah satu penyejuk di antara sekian banyak pegangan yang bisa membuat kita tegar dan bertahan. Di saat beberapa manusia dalam organisasi bisa merasakan kehangatan kontribusi kita, mereka seolah jauh dan terhimpit di antara keramaian lalu lintas negatifitas organisasi.

Kalau ada satu hari dalam pengembanan tugas di belantara organisasi yang penuh dinamika, satu manusia di organisasi terlihat tersenyum tulus kepada kita di pojok, di antara himpitan dan desakan para pengeluh, dan sejenak dia hanya perlu mengirimkan gelombang penghargaan dan terima kasih lewat bawah sadarnya, maka bakti dan pelayanan di dunia SDM yang tercinta ini akan terasa begitu nikmat.

Ini, kawanku, adalah satu hari lagi yang berbeda dalam hidup seorang praktisi SDM. Berbeda karena kita telah membuat satu lagi perbedaan, di antara sekian banyak perbedaan yang diketahui maupun tidak.Kita tahu banyak sekali senyum seperti itu yang belum terlihat, kita tahu banyak sekali penghargaan seperti itu belum terungkap, kita juga tahu tidak banyak manusia di organisasi yang tahu bagaimana menghargai, walau punya niat untuk itu.

At the end of the day, at any given day in an HR practitioner’s life, while resting our brain in the warm pillow, as we see our career’s clips in the ceiling, smell the room, feel our enthusiasm gently wrap our body, we can still always whisper in smile: “I love my job. If can be born again, I would be an HR practitioner again!” This is to you, all my un-known heroes in HR Management and Development! We have the best job in the world! (ditulis oleh my best friend-Hindranata Nikolay)



Have a positive day!


[+/-] NEXT...